Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Korban Pergaulan Fana, Tobat Mendadak - #Part 1



Bohlam raksasa berpijar dengan sangat panasnya siang itu. Ubun-ubun terasa mendidih bagaikan disiram oleh air timah neraka. Tanah tidak mengeluarkan aroma wangi melainkan aroma busuk neraka. Gadis muda itu keluar dari rumahnya sambil memegang gadget terbarunya. Melihat kanan kiri seperti orang kebingungan saat kehilangan alas kaki setelah sholat Jum’at. Terlihat dari seberang rumahnya “the power of mak-mak komplek” siap menghadang dengan hujatan panasnya. “Ehh, perawan mau keluar kemana lagi ini?”, cetus mulut jahanam bu Maria. “Apa si bu kepo amat sama urusan remaja?”, senggol si Oliv sambil celingak celinguk menunggu jemputan sahabat karibnya. “Wehh, Olip sorry lama nunggu ya?”, teriak si Lala. Yah benar, Lala adalah sahabat sekaligus saudara Olivia. “Woilah besti lama kali kau, nunggu lo otw sampe jamuran ni gua”, ucap sadis Olivia. “Sorry, maklumin dikit rumah lu sama rumah gue-kan jaraknya kek Eropa ke Australia, buruan naik besti nanti telat”, sambung si Lala. Tanpa basa basi lagi Olivia dan sohibnya itu menancap kuda besi dengan kecepatan normal. “ Tujuan kemana ni besti?”, teriak Lala. “Ha apa besti, gua ga denger?” sambung Oliv sambil mendekatkan kepalanya ke pundak si Lala, “Tujuan kita kemana budek?”, jawab Lala dengan kepala rebusnya. “Kemana ya?, tempat biasanya aja dah”, sambung si Oliv. Etss, jangan negatif thinking dulu Oliv dan Lala pasti mau ke tempat yang halal. Lala pun menancap gas kuda besi warna coklatnya dengan kecepatan di atas rata rata, seketika jantung Oliv merasa terggangu dengan model berkendara sahabat karibnya itu. “Woilah, besti bisa ga si agak selow dikit gua masih pengen hidup, masih pengen nikah, masih pengen ngebahagiain nyokap gue walaupun kelakuan gua udah sebelas dua belas sama syaiton ahli wal jahanama”, ocehan si Oliv yang tak hiraukan si Lala yang membuat hati Oliv semakin ketar ketir seperti menunggu hasil SNMPTN. Dengan sekelebat mata kuda besi kecintaan milik Lala memarkirkan diri di sebuah bar yang terletak di tengah kota Surabaya. Siapa sangka Oliv yang sudah berfikir positif ini seketika melihat tulisan besar yang terpampang nyata di depannya “HOLLYWINGS”. Pemandangan satu kata ini memang sudah tidak asing di telinga Oliv si remaja jompo yang berlagak polos ini. “Ayo besti kita have fun lagi”, ucap si Lala. “Lahkan bar masih tutup bego, nih kita kemana?”, celetuk Oliv, “Sebelahnya woi, kita mau makan gua laper pikiran negatif mula dah”, sahutan Lala sambil menunjuk café retro ala 90-an itu. “Oghey-lah kuy maklum LOLA”, sambung Oliv.

Sapaan hangat menghampiri dua gadis labil itu “Selamat datang kak, ada yang bisa kami bantu”. Dua gadis tersebut mendongakkan kepala berharap ada mathca freshmilk di papan menu café retro tersebut, “Matcha freshmilk-nya ada mbak?”, ucap si Oliv. “Iya mbak ada”, sahut mbak mbak kasir. “Matcha freshmilk-nya dua, nasi goreng rendang satu, dan kamu makannya apa besti”, lontar si Lala dengan tegasnya..... Bersambung

Posting Komentar untuk " Korban Pergaulan Fana, Tobat Mendadak - #Part 1"

Cloud Hosting Indonesia