Alur Indah dari Tuhan - Part #1
Sinar mentari muncul dengan terangnya, senada
dengan semangat seorang remaja wanita yang sudah bergegas menuju ke sekolah.
Namanya Asyifa Nadhira, biasanya dipanggil Syifa. Saat ini, dia duduk di bangku
kelas 12 SMA Bunga Bangsa. Sebelumnya, Syifa pernah menimba ilmu di pesantren,
jadi wajar kalau dia adalah murid yang alim dan sopan dalam berpakaian. Syifa
memiliki dua teman yang bernama Tari dan Rani. Tari dan Rani adalah murid yang
selalu mengikuti trend, dan terkadang tidak peduli dengan dampak negatifnya.
“Syi, sayang banget loh kemarin kamu nolak
Rama buat jadi pacarmu, lagipula pacaran sesekali boleh kok,” ucap Tari
membahas kejadian kemarin.
“Bener banget itu, aku saja berpacaran
dengan Beni sejak lama tapi tidak apa-apa,” ujar Rani seraya memamerkan
hubungannya dengan pacarnya.
“Tidak teman-teman, pacaran itu termasuk
zina, lagipula pacaran itu membuat waktu kita jadi sia-sia, kewajiban kita saat
ini kan menimba ilmu,” balas Syifa dengan sabar.
“Mulai deh ceramahnya, masih pagi ini jangan
merusak mood deh,” ujar Rani sambil menarik tangan Tari untuk diajak masuk ke
kelas.
Syifa terdiam di pinggir koridor, dia merasa
belum terbiasa dengan perubahan sikap kedua temannya. Sikap kedua temannya
memang mulai berubah semenjak bermain sosmed dan terpengaruh dampak negatifnya.
Tersadar dari lamunannya, Syifa segera bergegas memasuki kelas. Dia melihat Tari
dan Rani sedang bercengkrama dengan teman barunya. Syifa berniat mengajak Tari
dan Rani untuk mencicipi jajanan yang dibawanya, namun mereka tidak mau dan
lebih memilih bercengkrama dengan teman barunya yang membahas tentang fashion.
Beberapa menit kemudian, Tari dan Rani
menghampiri Syifa. Mereka hendak mencontek jawaban dari PR yang diberikan oleh guru.
“Syi, lihat jawab tugas matematika dong,”
ujar Tari.
“Eh iya Syi, sekalian tolong tuliskan di
bukuku, aku capek banget nih,” ucap Rani sambil menyerahkan bukunya.
“Itu kan dijadikan PR, kenapa kalian tidak
mengerjakan di rumah?,” balas Syifa.
“Udahlah, tolong deh kerjakan tugas ini ya,
pokoknya sebelum jam matematika dimulai, harus selesai,” titah Tari sambil
mengajak Rani meninggalkan Syifa sendirian.
Lagi-lagi Syifa terdiam, tidak menyangka akan diperlakukan demikian. Syifa terus beristighfar dalam hati dan mencoba bersabar atas sikap kedua temannya. Syifa mulai.......... Bersambung
Posting Komentar untuk " Alur Indah dari Tuhan - Part #1 "